Translate

Rabu, 13 Juni 2018

PEMANDIAN BANYU BIRU







Hari ini aku datang ke Pemandian Banyu Biru di Pasuruan.

Apa yang menarikku datang ke tempat ini? Secara tempatnya memang lumayan jauh dari Kota Surabaya. Butuh waktu sekitar 2 jam untuk mencapai tempat ini.

Entahlah, yang jelas aku memang punya ritual khusus yaitu pergi bertandang ke satu tempat baru, untuk menghilangkan rasa jenuh menghadapi rutinitas sehari-hari.  Aku berharap tempat ini sanggup menghilangkan kebosananku.

Dan nyatanya tempat ini memang masih asri. Banyak pepohonan besar nan rindang tertanam dengan kokohnya di tempat ini.



Dengan hanya membayar Rp 5.000,00 kita bisa berenang sepuasnya di kolam renang yang airnya alami, tanpa bahan-bahan kimia penjernih air. Airnya jernih, bersih sekelas air minum aqua.

Eh, tapi jangan diminum, karena tidak higienis, tentu saja! Beberapa pengunjung juga masih berenang dengan menggunakan celana jins, kaos bahkan ada yang pake sandal.







Uniknya, di sini kita bisa berenang bersama ikan-ikan sejenis tombro yang terlihat berwarna kebiru-biruan. Entah warna biru ini efek dari pantulan matahari atau apa. Tapi yang jelas, kita bisa berenang dan menari-nari bersama para ikan yang ada di dalam kolam. Ini unik dan membahagiakan.




Waktu aku mencoba menyelam ke dasar kolam, mendadak aku merasa ngeri dengan pemandangan yang aku lihat di dasar kolam dengan kedalaman sekitar 5 meteran itu.

Ada sekumpulan ikan sedang berkumpul di dasar kolam. Mereka seperti sedang melakukan rapat atau briefing. Ikan-2 yang lebih kecil berkumpul dan seolah tertuju pada ikan besar berwarna biru yang terlihat mangap-mangap.

Dalam penglihatanku, mereka bukanlah ikan biasa lagi. Ini semacam raja dan para prajuritnya sedang melakukan briefing.  Rasa takut, ngeri dan was-was mendadak timbul. Seolah-olah ada yang ingin menarikku masuk ke dasar kolam untuk bergabung menjadi anggota mereka.

Bisa jadi ini hanya sekedar ‘waham’ yang sedang kualami.

Tapi itulah yang aku rasakan saat berada di pemandian ini.  Secara pribadi,  aku bilang tempat ini terbilang  mistis. Di sudut-sudut tempat juga masih terdapat benda-benda peninggalan kerajaan.


Ada beberapa arca yang kondisinya sudah pecah. Sangat disayangkan sekali, bukan? Masih ada juga Arca Kala yang berdiri tegak di bawah pohon beringin yang menaungi kolam asri, pas dimana aku merasa melihat penampakan yang lain daripada yang lain.


Jujur setelah itu, aku beringsut menjauh dari  kolam ini.

Aku hanya duduk di bawah pohon beringin sambil melihat-lihat suasana kolam.  Aku berharap dengan mandiku di kolam ini bisa membuatku awet muda seperti yang diceritakan secara turun temurun.

Insya Allah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar