Minggu,
10 Juni 2018
Jam
9 pagi, aku, emak dan Tata pergi ke makam Bapak. Rencananya habis dari makam,
aku akan mengajak emak belanja baju baru. Emak tak mau beli baju baru, tapi aku
bersikeras membelikan emak baju baru.
Emak
malah ingin membelikan cicitnya, anak winda, baju baru. Aku izinkan.
Bagaimanapun juga, cicit adalah anak cucu kesayangannya. Beliau pasti ingin
menunjukkan rasa sayangnya pada cicitnya.
Aku
agak kesulitan memarkirkan mobil di Jembatan Merah Plasa. Tempat yang ada sudah
penuh. Hingga akhirnya aku bisa dapet tempat kosong di Lantai 4. Fyuh!
Ada
sedikit insiden di tempat parkiran tadi.
Aku
melaju maju, saat mobil di depanku belum bisa masuk ke dalam lahan yang rata.
jadi mobilku di posisi tengah-2 dengan derajat kemiringan 60 derajat. Ini
posisi yang membahayakan, bukan? Untung saja hand rem mobilku kuat, kalau
tidak, bisa-bisa mobilku mundur dan menimpa mobil di belakangku. Untungnya tak ada
mobil di belakangku. Mereka menunggu hingga mobilku mendapat tempat yang datar.
Di dalam plasa, sudah penuh sesak dengan pengunjung mall yang seolah diburu waktu. Ya Tuhan, ini baru H-5 Lebaran. Tapi mereka sudah kesetanan seperti ini.
Alhasil,
aku memilih keluar dari mall dan berteduh di taman depan mall. Kubiarkan emak
bersama Tata belanja baju. Dan berada di
taman ini aku merasa lebih nyaman.
Aku
berjalan menyusuri taman ini. Namanya
Taman Jayengrono atau Taman Sejarah. Tempatnya lumayan tertata dengan baik. Ada
hotspot wifinya juga. Namun sayang, hari ini terlihat kotor. Banyak sampah dedaunan berserakan di sini.
Aku mengambil foto di beberapa sudut-sudut taman.
Menurutku,
taman ini layak dijadikan tempat untuk shoot preweding. Atau pemotretan model
dengan tema classy. Background
gedung-gedung zaman Belanda sangat
mendukung dengan tema klasik.
I
really love this garden.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar