Translate

Kamis, 05 Juli 2018

FU*K MASSAGER






Siang itu aku pergi ke salah satu mall untuk pijat badan.  Badanku terasa sakit semua, pegel-pegel begitu. Dan salah satu ritual yang cocok untuk menghilangkan rasa pegal itu adalah pijat.

Setelah dipijat, biasanya aku sambung dengan terapi bekam, satu terapi yang katanya bisa membuang darah-darah kotor di tubuh kita. Percaya atau tidak, terapi ini memang bisa meredakan pegal, letih dan lesuku.  

FYI, aku tidak punya langganan tetap tempat pijat.  Yang penting tempat pijatnya sedang kosong dan ada tukang pijatnya standby, pasti langsung aku booking. Aku paling malas kalau harus menunggu lama karena tukang pijatnya belum datang.

“Pijat sini saja, pak” teriak salah satu terapis saat aku mau masuk ke tempat pijat yang kelihatannya sepi.

“Ada tukang pijatnya?”
“Saya sendiri, pak”

“OK. Aku mau pijat seluruh badan plus bekam basah”
“Bisa … bisa pak. Silakan masuk”

Aku segera masuk ke dalam bilik kecil tempat kita akan dipijat. Kulepas baju dan celanaku, hanya menyisakan sarung tipis saja.  Sang terapis menyiapkan peralatan pijatnya.

“Aku punya diabetes, ko …” kataku menjelaskan.
“Lho. Aku tes kadar gulanya dulu ya pak”

“Boleh”

Lalu sang terapis memeriksa kadar gula darah, kolesterol dan asam uratku. Nilai gula darah dan kolesterolku sedang tinggi.  Tidak layak untuk dilakukan bekam basah, begitu menurut sang terapis.

Aku mengiyakan saja pendapatnya ini. Secara menurut sang terapis, dia ini sudah melanglang buana mengobati pasien dengan penyakit diabetes, darah tinggi hingga stroke.

Tapi aku sedikit ‘curiga’ dengan caranya memeriksa kadar gulaku. Harusnya kan diambil darahnya cukup sekali saja. Nggak perlu sampai berulang-ulang begitu. Tanganku perih, tahu!

Singkat cerita, usai memijat punggungku dia melakukan bekam kering. Ada alat baru disini, semacam sinar infra red yang terasa hangat di permukaan kulitku kala sang terapis mengarahkan alat itu ke kulitku.

“Kalau terapi di saya, agak mahal lho pak …” katanya menjelaskan.
“Iya …” kataku mengiyakan saja. Bagiku yang penting penyakitku hilang, soal duit nomor sekian.

Giliran membayar, aku agak kaget.

“Total 325 ribu, pak”

Ya Tuhan, mahal amat. Padahal jelas-2 di brosurnya dia mematok 150 ribu untuk terapi kesehatan. Dan bekam kering hanya 80 ribu.

Beruntungnya, aku masih membawa uang 500 ribu. Coba seandainya aku cuma membawa uang pas. Bisa-bisa aku ninggal hutang pada sang terapis.
Waktu  aku tanya untuk biaya apa saja itu, sang terapis menjelaskan untuk biaya periksa darah –gula, kolesterol dan asam urat- yang berkali-kali itu.

Watcha!

Menurutku itu sungguh sebuah perbuatan yang mubazir. Mana ada check darah kog diambil kanan dan kiri.

Alhasil, daripada ribut aku tetap membayar biaya perawatan kali ini dengan hati yang setengah tidak ikhlas. Aku merasa dicurangi. Tapi aku bisa apa?

Yang jelas, aku tidak akan pernah menginjakkan kakiku di tempat sang terapis ini lagi.

FUCK MASSAGER.


#MASSAGER
#TERAPI
#DIABETES
#MASUKANGIN
#PEGELLINU
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar